Monday, July 2, 2012

Martabak Ketan Item

Martabak Ketan Item

Pernah ga lo ngerasain pengen sesuatu dengan sangat ? 

Beberapa hari lalu waktu berkunjung ke rumah salah satu temen, di sepanjang jalan kesana, gue ngeliat banyak banged penjual martabak.  Pada momen itu juga gue jadi pengen banged makan martabak ketan item. Martabak kesukaan gue.

Memang sepertinya tidak umum ya, seseorang menyukai martabak ketan item.  Karena umumnya jenis martabak utama yang dijual adalah martabak telur dan martabak manis.  Martabak telur berbahan dasar telur bebek, sedangkan martabak manis bisa berupa kacang coklat, ataupun keju susu. Dan gue, entah mengapa, malah lebih menyukai martabak ketan item.  Bukan gue ga suka martabak manis atau martabak telur.  Gue juga suka kedua jenis martabak itu, tapi untuk preferensi, kesukaan khusus kita akan sesuatu, gue lebih suka martabak ketan item.

Martabak ketan item itu unik sekali.  Pertama bahannya ketan item ( tentu saja... ), tapi memartabakkan ketan item itu membuat martabak jenis ini memiliki citarasa yang unik. Apalagi biasanya ketan item yang digunai itu sudah sedemikian lunak, lumer, sehingga waktu digigit, martabak berasa manis legit tak terkira.  Martabak ketan item juga kadang ditambah taburan kelapa di atas ketan item yang digunakan.  Penambahan kelapa membuat
martabak ketan item menjadi lebih enak.

Selain rasanya yang gue suka, martabak ketan item ini relatif lebih murah dibandingkan martabak lainnya.  Sejauh ini gue liat harga martabak ini berkisar 5000-7000 rupiah, tidak pernah lebih.  Bandingkan dengan martabak telur dan martabak manis yang dihargai minimal 15.000 rupiah tergantung macam dan ragam bahan yang digunakan. Tapi kalo buat anak kos kaya gue sih, harga murah dan mengenyangkan adalah yang utama, rasa nomor dua atau kesekian. hehe.

Nah, soal martabak ketan item ini, gue punya pengalaman unik.

Jadi suatu hari, gue keluar buat potong rambut di salon ( baca: tukang cukur ) langganan gue. Selesainya dari mencukur rambut, gue pengen banged makan martabak ketan item, sama seperti hari ini.  Maka jadilah setelah cukur itu gue berangkat menuju penjual martabak terdekat.

Sesampainya disana, gue pun memesan martabak ketan item.  Pembuatan martabak ketan item cukup sederhana.  Setelah lapisan adonan kulit martabak matang, maka ketan item di tempatkan diatasnya untuk kemudian ditutup dengan lapisan atas adonan kulit. Lalu di masak hingga matang.  Maka martabak yang gue idam-idamkan malam itu pun selesailah sudah. Ga sabar gue melahapnya di rumah nanti.

Ketika akan membayar, terjadilah hal itu.  Harga martabak ketan item di penjual ini ternyata 1000 rupiah lebih mahal dari total uang yang gue bawa sekarang.  Kembalian uang gue cukur rambut tadi. Dan martabak udah jadi. Dan gue bingung ini gimana jadinya ?

Waktu membayar, entah dapet ide darimana, gue ngomong sama penjualnya kaya gini:
" Mas, maaf banged, uang yang saya bawa kurang seribu, gimana ya mas ? saya udah lama pengen banged makan martabak ketan item padahal. Masa gajadi saya ambil mas ? Memang gapapa ? " gue bilang panjang lebar sama abangnya.

Sejenak abang penjual martabak itu bengong. Mungkin kasihan ngeliat anak besar seperti gue ini lagi sebegitu pengennya makan martabak tapi kurang 1000. Mungkin juga bingung, kenapa di penghujung malam ini ketemu pelanggan kaya gue gini, mau beli martabak murah aja duitnya pake kurang. Sedih.

Si abang yang sempat terdiam itu lalu berkata
" Ya sudah, mas bawa aja martabak ketan itemnya, itung-itung hadiah dari saya buat mas. Sudah jarang mas yang nyari martabak ketan item. Saya juga jarang-jarang mau buatnya "

Terus gue diem. Mungkin gue kasihan sama nasib gue malem ini yang diaksihani penjual martabak yang kasihan sama gue sebegitu pengennya martabak ketan item.  Gue bingung apakah gue harus nerima ini martabak atau nolak abangnya dengan imbalan dibilang ga sopan atau sok gamau martabak.

Akhirnya gue pilih ambil martabak ketan item itu dari abangnya dengan berjuta ucapan maaf dan terimakasih yang terucap.  Dan sebenarnya malu juga, ah bisa kurang 1000 giini duit guee.

Martabak ketan item membahagiakan kita berdua, pembeli dan penjual martabak. Ah, gue yakin banged sepulangnya gue darisana, tukang martabak itu cengengesan ga berhenti-berhenti.

Itu adalah salah satu pengalaman unik gue yang terjadi beberapa saat lalu.  Kesukaan akan sesuatu memang mampu menggerakkan kita melakukan berbagai hal yang tidak terduga.  Dan ketika kita melakukan ikhtiar, kita berusaha, Allah akan memberikan jalan kepada kita. Bahkan melalui uang 1000 rupiah dan penjual martabak pinggir jalan.

Sekian dan salam martabak ketan hitam ! =D
  • Stumble This
  • Fav This With Technorati
  • Add To Del.icio.us
  • Digg This
  • Add To Facebook
  • Add To Yahoo

0 comments:

Post a Comment