Tuesday, July 3, 2012

Laundry atau Nyuci Sendiri

Laundry atau Nyuci Sendiri

Banyak keseharian yang unik yang mungkin hanya akan dialami bila Anda adalah anak kos. Salah satunya adalah keseharian anak kos mengenai cucian kotornya.

Kebanyakan anak kos memiliki kebiasaan untuk tidak secara rutin mencuci baju. Ayo pada ngaku !. Anak kos akan menumpuk baju dan celana serta dalemannya hingga beberapa tinggi sebelum kemudian menyerah dan memutuskan "mencuci".

Sebenarnya, belum tentu juga tumpukan pakaian kotor itu akan dicuci sendiri, kebanyakan anak kos, apalagi yang malas seperti saya ini akan ambil jalan pintas. Pergi ke laundry terdekat.  Tingga bawa seplastik besar berisi pakaian kotor kelaundry. Maka dalam 2-3 hari masalah anak kos yang satu ini akan selesai. Pakaian bersih, licin dan wangi kembali.  Sungguh usaha laundry, bersama warteg dan warung burjo adalah penemuan terbesar untuk para anak kos.

Saya seperti kebanyakan anak kosan lain pun melakukan hal yang sama.  Setelah menumpuk pakaian kotor selama seminggu, lalu saya pergi ke laundry di hari minggu, dari pada mencuci sendiri. Hal itu saya lakukan selama kurang lebih dua tahun, sampai pada suatu titik,seperti mendapat pencerahan, pada suatu hari saya berubah pikiran !

Saat itu saya berpikir, betapa mahalnya biaya laundy yang saya keluarkan selama sebulan.  Untuk pakaian kotor selama seminggu misal, ketika di laundry bisa sekitar 3 kg. Dengan biaya 4500 rupiah per kilogram pakaian kotor untuk mencuci dan setrika, maka saya menghabiskan 12.500 rupiah sekali mencuci atau sekitar 50.000 rupiah sebulan. Sebuah angka yang cukup besar ! . itu bisa 10 kali makan di warteg dengan menu minimalis nasi telur gorengan !. hehe.

Maka saya pun kemudian melakukan analisa mendalam tentang besaran biaya laundy ini.  Saya melakukan riset pula ke teman-teman terdekat ( lebay sekali ). Hingga melakukan wawancara langsung ke beberapa pengusaha laundy. Saya kemudian mendapatkan beberapa kesimpulan:

1. Cukup banyak usaha laundry yang memberikan harga lebih murah untuk per kilogram pakaian kotor yang sama, namun dengan jarak yang lebih jauh.
2. Beberapa usaha laundry menawarkan jasa jemput-antar pakaian kotor.  Saya tidak terlalu pusing soal ini karena saya toh naik motor.
3. Usaha laundry ternyata tidak keberatan kalau hanya mencuci atau menyetrika saja.
4. Banyak teman saya ternyata sanggup mencuci sendiri disela kesibukan dengan hasil yang seadanya. Seadanya yang penting bersih walau kadang baju rusak, hehe.

Dari hasil analisa tersebut, dilakukanlah pengumpulan data lalu kesimpulan pun diambil....
MARI MENCUCI SENDIRI SAJA LALU BIAR MEREKA YANG MENYETRIKA ! =D

Kalau dihitung-hitung, dengan menyetrika saja maka biayanya menjadi 2500 per kilogram, maka seminggu saya hanya meluangkan biaya sebanyak 7500 rupiah atau 30.000 rupiah per bulannya.  Sudah berhemat 20.000 per bulan atau 240.000 per tahun. Sungguh angka yang lumayan. Bayangkan bagaimana jika 10 tahun ! ( padahal kuliah tinggal setahun lagi ) hehe. Tapi coba bayangkan kalau ada 100000 anak kos seperti saya yang melakukan ide ini. Bayangkan betapa besar anggaran yang sudah dihemat ! .

Maka jadilah, sejak hari itu saya mencuci baju sendiri.  

Awalnya saya begitu telaten, memisahkan pakaian yang kotor dan sangat kotor. Yang sangat kotor dengan yang sangat sangat kotor. Lalu merendam nya dengan baik.  Mengatur takaran deterjen. Hingga menyikatnya satu persatu. Lama kelamaan, seperti layaknya anak kos yang baik, saya pun bosan dan bosan.  

Makan beginilah kehidupan mencuci saya selanjutnya. Pakaian kotor dikumpulkan selama seminggu di ember besar.  Tidak ada pemisahan lagi.  Semuanya tumpuk jadi satu.  Kemudian diakhir minggu ( kadang malah jadi tiap dua minggu ), saya pun mencuci dengan riang gembira.  Merendam nya selama 10 menit, membuang air rendaman.  Mencampurkan deterjen ke air baru. Lalu memasukkan semua pakaian kotor.  Rendam lagi selama 15 menit.  Waktu 15 menit saya luangkan untuk banyak hal, mulai dari tidur, membaca buku hingga mengepel lantai. Sangat anak kos. 

Setelah 15 menit, maka cucian dikeluarkan. Air cucian dibuang, lalu cucian siap dijemur. Hah ? SIkat ? tidak, sekarang saya sudah tidak menyikat baju. hehe. Ternyata menyikat baju melelahkan juga. Saya menyikat hanya untuk baju-baju yang sangat kotor terutama baju putih. 
Penjemuran umumnya dilakukan sehari saja, namun saya sering lupa. Seringkali, baju yang dicuci minggu ini baru saya ambil minggu depannya untuk dibawa ke laundry. Sungguh terlalu.

Untungnya, pemilik usaha laundry langganan saya, Angsa Laundry namanya, tidak protes dengan kebiasaan saya baru ini.  Kata beliau, asal saya tidak mengajak anak kos se UI untuk melakukan hal yang sama saja, bisa bangkrut. hehe. Angsa Laundry terletak di jalan muhammad alief 2 di kelurahan kukusan, pintu belakan kampus UI ( promosi ).

Yah, begitulah pengalaman yang ingin saya bagi sebagai anak kos. Semoga bermanfaat untuk anak kos se Nusantara yang membaca tulisan saya ini.  Selama kita tinggal di kamar kos, kita akan selalau dipersatukan oleh ikatan persaudaraan anak kos se Indonesia.  Lestarikan Budaya Anak Kos ! =D




Tips mencuci ala anak kos:
1. Mencucilah saat waktu Anda benar-benar luang. Jangan sampai mencuci baju mengganggu perkuliahan Anda.
2.  Belilah deterjen yang paling besar takarannya karena akan lebih murah.
3. Pastikan Anda mempunyai ruang yang cukup luas di kosan Anda untuk menjemur pakaian kotor seminggu ini.
4. Gunakan pewangi.  Kurang rapi ? yang penting wangi.
5. Kalau Anda adalah penggemar jersey bola, jersey bola cukup di cuci dengan mencelupkan beberapa kali dalam air yang sudah diberi deterjen. Jangan terlalu lama karena akan merusak bahan.
6.  Untuk celana dalam, pastikan Anda punya stok untuk setidaknya seminggu lebih ya ! Anak kos yang sehat mengganti celana dalamnya setiap hari. Yah setidaknya dua hari sekali deh...
  • Stumble This
  • Fav This With Technorati
  • Add To Del.icio.us
  • Digg This
  • Add To Facebook
  • Add To Yahoo

4 comments:

A. Nabilah said...

eh? kalau saya pakai detergen yang sachetan kak.

kirain lebih murah dan praktis pakai yang sachet. ternyata pakai yang paling besar lebih murah ya.
hmm maklum baru ngekos :D hehe

Abdul Basir said...

Hoo iyaa, kalau dihitung hitung ya nabil, segala yang sachetan itu; shampo, deterjen, susu, sebenarnya lebih mahal lhooo kalau dihitung dari kadar yang samaa.

terus sekedar info, untuk susu sachetan itu, gizinya sangat sangat rendah dibandingkan susu kalengan. paling bagus gizinya itu masih susu bubuk sejauh ini.

* hasil pengalaman dan riset jadi anak kos selama 4 tahun * hehe

A. Nabilah said...

oh gitu ya kak?
semenjak ngekos, semua kebutuhan aku berubah jadi sachet semua nih ka -___-
soalnya dikirain bakal lebih murah dan praktis.
misalnya sampo sachet, aku pakai 1 sachet setiap kali keramas. nah itu kan udah ditakar dari sananya kuantitas sampo yang dipakai. kalau pakai yang botolan, kadang pakainya terlalu banyak jadi cepet habis hehe :D

hmm kalau susu sachet bubuk gimana kak? aku pakai itu soalnya hehe :D

Unknown said...

Salam sukses dari kami
untuk anda yang membutuhkan mesin pengering,
setrika uap, konversi, dan perlengkapan laundry lainnya silahkan
menghubungi kami di web www.bospengering.com atau langsung telpon kami
ke 081221673020; pin bb 59F141F2, Line : Bospengering, Facebook : Bos
Pengering

Post a Comment